Korupsi Lagi, Korupsi Lagi, Gak Bosen?
By: Muhamad Septian Rizki
Dijaman sekarang,
istilah Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme adalah hal yang sangat biasa bagi
sebagian negara di dunia. Terutama kasus ‘korupsi’, korupsi sangat mustahil
untuk dihilangkan di muka bumi ini, hal ini dikarenakan banyaknya pejabat yang
bemental tempe. Hampir di semua negara, kasus korupsi selalu terjadi, hanya
saja besar kecilnya lah yang membedakannya.
Alasan saya mengambil tema ini adalah karena saya tidak
ingin lagi melihat orang-orang yang hidupnya menggelandang di jalanan,
mengemis, tidak punya rumah, kelaparan, bahkan sampai terjadi tindak kriminal
yang modusnya adalah ‘tepaksa karena tidak punya uang untuk membeli makanan’.
Sedangkan mereka yang bekerja di perkantoran, dengan seenaknya mengambil uang
rakyat tanpa melihat dan merasakan penderitaan rakyat kecil.
Mereka juga tak menyadari bahwa uang yang mereka pakai untuk
membeli makanan, minuman, membeli kendaraan pribadi, bahkan rumah sekalipun itu
adalah uang rakyat. Tapi entah kenapa mereka masih saja melakukan tindakan
korupsi, seakan-akan mereka tidak peduli.
Lalu bagaimana dengan
Indonesia? Apakah benar di negara yang
katanya “bertuhan” ini bebas dari KKN?
Saat ini rakyat Indonesia semakin terpuruk saja, bagaimana
tidak, disaat rakyat Indonesia sedang dibebankan oleh mahalnya harga-harga
kebutuhan pokok yang diakibatkan oleh naiknya harga BBM, para pejabat di
Indonesia malah enak-enakan menikmati uang haram.
Memang aneh, apa lagi yang akan mereka cari di dunia ini?
apa mereka belum cukup dengan kekayaan yang mereka miliki? Padahal gajih mereka
bisa mencukupi kebutuhan pokok, bahkan mereka bisa membeli rumah yang besar,
perhiasan-perhiasan, mobil dan motor mewah, dan lain sebagainya.
Di Indonesia,
lahan-lahan korupsi sering muncul pada kebijakan pengadaan-pengadaan oleh
pemerintah, seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu, terbongkarnya
kasus korupsi dan pencucian uang dalam proyek pengadaan simulator SIM yang
dilakukan Kepala Korlantas Irjen Pol Djoko Soesilo, majelis hakim pun memvonis
10 tahun penjara dan denda 500 Juta Rupiah.
Tentu, kita juga masih ingat dengan kasus ketua Partai
Demokrat yang terkait dengan kasus Hambalang, Ia menantang media dengan
pernyataannya, “Saya siap digantung di Monas jika saya terbukti melakukan
korupsi, walaupun satu rupiah.” Walau ia terbukti bersalah, sampai sekarang Ia
tak kunjung merealisasikan janjinya.
Tak cukup sampai disitu, kabar terbaru datang dari
Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar tertangkap tangan oleh KPK menerima
suap 3 miliar terkait sengketa Pilkada, kalau misalkan kasus tersebut
benar-benar terbukti, sungguh sangat keterlaluan para pejabat Indonesia.
Menurut laporan yang dirilis oleh Kemendagri, 7 dari 10 Gubernur di Pulau
Sumatera tersangkut korupsi (kemendagri.go.id 20/04/2012).
Menurut Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda)
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Djohermansyah Djohan mengungkapkan, sejak
tahun 2004 sampai Februari 2013, sudah ada 291 kepala daerah, baik
gubernur/bupati/walikota yang terjerat kasus korupsi.
Hal yang sama juga diksampikan oleh Wakil Ketua KPK Adnan
Pandu Praja, Ia membeberkan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat adalah lembaga
terkorup kedua setelah Kepolisian.
Dalam sebuah survey, disebutkan bahwa Indonesia adalah
negara terkorup pertama di Asia Pasifik, dan negara terkorup kelima di dunia.
KKN dalam Kacamata
Islam
Lafal korupsi ternyata terdapat pada buku-buku tafsir
Al-Qur’an susunan Ulama di indonesia. Bahkan Prof. Dr. Hamka memberi judul
‘korupsi’ dalam menafsirkan ayat 161 surat Al-Imron.
Korupsi sudah sangat jelas dilarang dalam Agama Islam,
korupsi sekecil apapun akan tetap dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT.
Berikut ini adalah beberapa dalil tentang tindakan korupsi:
$tBur tb%x. @cÓÉ<oYÏ9 br& ¨@äót 4 `tBur ö@è=øót ÏNù't $yJÎ/ ¨@xî tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# 4 §NèO 4¯ûuqè? @à2 <§øÿtR $¨B ôMt6|¡x. öNèdur w tbqßJn=ôàã ÇÊÏÊÈ Ç`yJsùr& yìt6©?$# tbºuqôÊÍ «!$# .`yJx. uä!$t/ 7Ýy|¡Î0 z`ÏiB «!$# çm1urù'tBur æL©èygy_ 4 }§ø©Î/ur çÅÁpRùQ$# ÇÊÏËÈ
Artinya: Tidak mungkin seorang
Nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat
dalam urusan rampasan perang itu, Maka pada hari kiamat ia akan datang membawa
apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan
tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak
dianiaya.
Selain itu, berikut ini ada hadits-hadits lain yang berhubungan dengan
korupsi sangat jelas:
940 حَدِيثُ سَعِيدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ نُفَيْلٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ مَنِ اقْتَطَعَ شِبْرًا مِنَ الْأَرْضِ ظُلْمًا طَوَّقَهُ اللَّهُ إِيَّاهُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ
Diriwayatkan dari Said bin Zaid bin Amr bin Nufail radhiyallahu ‘anhu,
ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda: Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara dhalim, maka Allah akan
mengalungkan di lehernya pada Hari Kiamat nanti dengan setebal tujuh lapis
bumi. (HR Al-Bukhari dan Muslim)Rasulullah saw pernah bersabda:
(( مَنِ اسْتَعْمَلْنَاهُ مِنْكُمْ عَلَى عَمَل ، فَكَتَمَنَا
مِخْيَطاً فَمَا فَوْقَهُ ، كَانَ غُلُولاً يَأتِي به يَومَ القِيَامَةِ ))
Barangsiapa di antaramu kami minta mengerjakan sesuatu untuk kami,
kemudian ia menyembunyikan satu alat jahit (jarum) atau lebih dari itu, maka
perbuatan itu ghulul (korupsi) harus dipertanggung jawabkan nanti pada Hari
Kiamat. (HR. Muslim)
عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ قَالَ حَدَّثَنِى عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ لَمَّا
كَانَ يَوْمُ خَيْبَرَ أَقْبَلَ نَفَرٌ مِنْ صَحَابَةِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه
وسلم- فَقَالُوا فُلاَنٌ شَهِيدٌ فُلاَنٌ شَهِيدٌ حَتَّى مَرُّوا عَلَى رَجُلٍ فَقَالُوا
فُلاَنٌ شَهِيدٌ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « كَلاَّ إِنِّى
رَأَيْتُهُ فِى النَّارِ فِى بُرْدَةٍ غَلَّهَا أَوْ عَبَاءَةٍ ».
ثُمَّ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يَا ابْنَ الْخَطَّابِ اذْهَبْ
فَنَادِ فِى النَّاسِ إِنَّهُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلاَّ الْمُؤْمِنُونَ ».
قَالَ فَخَرَجْتُ فَنَادَيْتُ « أَلاَ إِنَّهُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلاَّ
الْمُؤْمِنُونَ ». رواه مسلم
Abdullah bin Abbas berkata, Umar bin Al-Khatthab menceritakan kepadaku,
ia berkata: “Bahwa pada perang Khaibar beberapa sahabat menghadap Rasulullah
seraya mengatakan: Fulan mati syahid dan Fulan mati syahid sehingga mereka
datang atas seorang lelaki maka mereka berkata: Fulan mati syahid. Maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Tidak, sesungguhnya saya
melihatnya ada di neraka, karena ia menyembunyikan sehelai burdah (baju) atau
aba’ah. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Wahai Ibnul
Khatthab, pergilah maka serukan kepada orang-orang bahwa tidak masuk surga kecuali
orang-orang mu’min.” Ia (Umar) berkata: Maka aku keluar lalu aku serukan:
Ingatlah sesungguhnya tidak masuk surga kecuali orang-orang mu’min. (HR.
Muslim)
1086 حَدِيثُ
أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : اسْتَعْمَلَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا مِنَ الْأَسْدِ يُقَالُ لَهُ
ابْنُ اللُّتْبِيَّةِ عَمْرٌو وَابْنُ أَبِي عُمَرَ عَلَى الصَّدَقَةِ فَلَمَّا
قَدِمَ قَالَ هَذَا لَكُمْ وَهَذَا لِي أُهْدِيَ لِي قَالَ فَقَامَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَحَمِدَ اللَّهَ
وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَقَالَ مَا بَالُ عَامِلٍ أَبْعَثُهُ فَيَقُولُ هَذَا لَكُمْ
وَهَذَا أُهْدِيَ لِي أَفَلَا قَعَدَ فِي بَيْتِ أَبِيهِ أَوْ فِي بَيْتِ أُمِّهِ
حَتَّى يَنْظُرَ أَيُهْدَى إِلَيْهِ أَمْ لَا وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ
لَا يَنَالُ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنْهَا شَيْئًا إِلَّا جَاءَ بِهِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ يَحْمِلُهُ عَلَى عُنُقِهِ بَعِيرٌ لَهُ رُغَاءٌ أَوْ بَقَرَةٌ لَهَا
خُوَارٌ أَوْ شَاةٌ تَيْعِرُ ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى رَأَيْنَا عُفْرَتَيْ
إِبْطَيْهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ مَرَّتَيْنِ *
Diriwayatkan dari Abu Humaid as-Saaidi radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi tugas kepada seorang
lelaki dari Kaum al-Asad yang dikenali sebagai Ibnu Lutbiyah. Ia ikut Amru dan
Ibnu Abu Umar untuk urusan sedekah. Setelah kembali dari menjalankan tugasnya,
lelaki tersebut berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Ini
untuk Anda dan ini untukku karena memang dihadiahkan kepadaku. Setelah mendengar
kata-kata tersebut, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di
atas mimbar. Setelah mengucapkan puji-pujian ke hadirat Allah, beliau bersabda:
“Adakah patut seorang petugas yang aku kirim untuk mengurus suatu tugas berani
berkata: Ini untuk Anda dan ini untukku karena memang dihadiahkan kepdaku?
Kenapa dia tidak duduk di rumah bapak atau ibunya (tanpa memegang jabatan
apa-apa) sehingga ia menunggu, apakah dia akan dihadiahi sesuatu atau tidak?
Demi Dzat Muhammad yang berada di tangan-Nya, tidaklah salah seorang dari
kalian mengambil sesuatu darinya kecuali pada Hari Kiamat kelak dia akan datang
dengan memikul di atas lehernya (jika yang diambil itu seekor unta maka) seekor
unta itu akan mengeluarkan suaranya, atau seekor lembu yang melenguh atau
seekor kambing yang mengembek. “ Kemudian beliau mengangkat kedua-dua tangannya
tinggi-tinggi sehingga nampak kedua ketiaknya yang putih, dan beliau bersabda:
“Ya Allah! Bukankah aku telah menyampaikannya,” sebanyak dua kali * (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
Bisakah korupsi diberantas?
“Tidak!” sampai kapanpun tindakan
korupsi tak akan pernah benar-benar hilang di muka bumi ini, akan tetapi kita
bisa meminimalisir tindakan korupsi.
Lalu bagaimana kita bisa menekan
tindakan tercela ini?
Menurut saya, yang harus kita
lakukan pertama kali adalah meminta kepada pemerintah untuk membuat suatu
hukuman yang sekiranya bisa membuat koruptor itu jera. Soalnya kalau kita
melihat hukuman yang sekarang, tak akan pernah membuat para koruptor jera,
justru mereka malah ‘ketagihan’ untuk melakukan tindakan korupsi, mereka
seakan-akan tidak takut dengan hukuman yang ada di Indonesia.
Kedua, pembentukan etika dan
moral sejak dini melalui pelajaran-pelajaran keagamaan, kita ajarkan
calon-calon penerus bangsa menjadi orang-orang yang mempunyai sikap yang jujur,
adil, dan beretika.
Ketiga dan terakhir, yaitu dengan
cara mengoptimalkan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kita bantu KPK
dalam memberantas korupsi di negeri tercinta kita ini, silahkan laporkan jika
anda melihat ada indikasi tindakan KKN, jangan pernah malu dan takut dalam
melaporkan hal ini.
Sumber: www.merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar