Seorang
lelaki Jakarta berkunjung ke Makasar. Suatu hari ia memasuki sebuah restoran.
Maka terjadilah dialog berikut.
Pelayan : “Makan apa, Pak?”
Orang Jakarta :
“Bolu.”
Pelayan : “lainnya?”
Orang Jakarta :
“Bolu doang.”
Pelayan : “Minumnya?”
Orang Jakarta :
“Teh aja.”
Pelayan : “Mm, jadi teh atau kopi?”
Orang Jakarta :
“Teh doang!”
Maka
jangan marah jika pelayan menghidangkan masakan yang terdiri dari bandeng,
udang, dan daging kerbau. Karena dalam bahasa Makasar, bolu berarti “bandeng,” tedong
berarti “kerbau,” doang berarti
“udang,” dan teaja berarti “tidak
mau.”
Source:
Mulyana, Deddy. 2005. Pengantar Ilmu
Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
0 komentar:
Posting Komentar